Anda penganut faham mana?
1. Peringkat Perguruan Tinggi adalah obyek yang harus diburu,
ataukah…
2. Peringkat Perguruan Tinggi adalah hal yang tidak berguna, tidak akurat, tidak perlu diperhatikan.
Bagi penganut faham pertama, peringkat adalah bukti authentik pengakuan masyarakat atas pencapaian suatu institusi. Peringkat tertinggi adalah gengsi yang harus dikejar, tentu saja dengan pengerahan segala daya dan upaya.
Bagi penganut faham kedua, peringkat adalah suatu hal yang tidak berguna. Bagi kelompok ini, peringkat bersifat sangat subyektif, bisa diarahkan sesuai keinginan pembuat, bisa direkayasa sehingga tidak mencerminkan hal yang sesungguhnya.
Secara umum, sebagian besar masyarakat kita memandang bahwa masuk dalam suatu pemeringkatan merupakan suatu gengsi tersendiri, terlepas dari siapa atau institusi apa yang melaksanakan pemeringkatan tersebut. Banyak diantara kita yang menggunakan hasil pemeringkatan sebagai bahan obrolan ringan, di warung kopi maupun di media sosial. Tidak jarang dijumpai bahwa para alumni suatu perguruan tinggi ramai ramai memprotes pejabat kampus, manakala kampus almamater mereka menempati peringkat yang kurang bagus. Ini adalah aib atau memalukan bagi mereka.
Pemeringkatan perguruan tinggi banyak pula digunakan para orang tua sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan penting, misalnya memutuskan tempat kuliah anak.
Sehingga, de facto, pemeringkatan perguruan tinggi masih menempati hati masyarakat. Setidaknya, pemeringkatan perguruan tinggi masih bermanfaat sebagai bahan pemanis bagi tim pemasaran perguruan tinggi.
Bagaimana dengan anda?
Beberapa situs pemeringkatan perguruan tinggi:
Http://www.webometrics.info disini
Http://www.4icu.org disini
Http://greenmetric.ui.ac.id disini
Http://www.timeshighereducation.com disini
http://www.kopertis12.or.id/2016/02/03/peringkat-3-320-perguruan-tinggi-indonesia-versi-kemristekdikti-tahun-2015.html disini
http://www.telkomuniversity.ac.id
http://ashari.staff.telkomuniversity.ac.id
http://www.its.ac.id
http://mochamadashari.wordpress.com